Pelajaran 9
Gaya Hidup Modern
A.
Pengertian
Gaya Modern
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia dan Kamus Bahasa Indonesia
Kontemporer, “Gaya Hidup” diartikan sebagai pola tingjkah laku sehari-hari
segolongan manusia di dalam masyarakat. Kata “modern” sebagai kata benda
artinya, sikap prilaku, perbuatan atau tingkah laku yang sesuai dengan tuntutan
zaman. Sedangkan kata “modern” sebagai kata sifat artinya : terbaru, mutakhir
(biasanya lebih baik dari sebelumnya). Dengan demikian, gaya hidup modern dapat
diartikan sebagai pola terbaru tingkah laku sehari-hari segolongan manusia yang
sesuai dengan tuntutan zaman.
Lalu, apakah yang merupakan tuntutan zaman modern ini? Di antaranya
adalah hidup dengan menghargai waktu, karena waktu adalah sesuatu yang dianggap
sangat berharga. Bahkan ada yang berkata : waktu adalah uang. Tuntutan lainnya
adalah dapat menyusuaikan diri dengan kemajuan teknologi diberbagai bidang,
mislanya teknologi dirumah tangga dan dunia kerja. Dunia modern adalah dunia
yang ditandai oleh teknologi yang berkembang dengan sangat pesat. Orang yang
tidak dapat beradaptasi dengannya disebut ketinggalan zaman, kuno, tidak
modern, atau bergerak atau gaptek (gagap teknologi).
Dengan demikian, gaya hidup modern aalah gaya hidup yang menghargai
waktu, terbuka terhadap perkembangan dan kemajuan; terus menerus belajar,
karena dunia terus berkembang. Menurut pakar sosiologi, ciri yang membedakan
masyarakat modern dengan masyarakat
tradisional diantaranya adalah sportif, menghargai prestasi, menghargai waktu,
mobolitas tinggi, bekerja keras, dan hidup dalam tekanan (stres) yang tinggi.
Dengan semua itu, masyarakt modern dapat menjadi maju dan semakin maju.
B.
Bentuk-bentuk
Gaya Hidup Modern
A.B. Susanto dalam bukunya yang berjudul Potret-potret Gaya hidup Motroppolis :memaparkan
berbagai bentuk gaya hidup modern dikota metropolis seperti Jakarta.
Bentuk-bentuk gaya hidup tersebut, antara lain :
1.
Menjadikan
“status” sebagai sesuatu yang
penting. Salah satu bentuk gaya hidup modern dikota metropolis adalah bahwa
seseorang dintadai dengan penampilan dan segala yang dipakainya, misalnya mobil,
telpon seluler (HP) sudah sangat umum dikalangan eksekutif, untuk menunjukan
tinggi rendahnya jabatan mereka diperusahaan ditunjukan dengan tingkatan harga
mobil yang digunakan.
2.
Mobilitas
yang tinggi. Pagi Jakarata,
siang Medan, esoknya di Singapura, dan kemudian sesudahnya Bali. Itulah contoh
mobilitas orang modern dikota metropolis. Karena itu, dunia terasa semakin
kecil, jarak antar kota, antar pula, antar negara bahkan antar benua tidak
menjadi masalah bagi mereka. Ditempuhnya jarak tersebut, bukan hanya untuk
pekerjaan melainkan juga sekedqar jalan-jalan, berbelanja atau menunjungi
keluarga.
3.
Berkencarama
di tempat-tempat tertentu, seperti
kafe, kafe telah menjadi ikon gaya hidup modern. Kafe bagi orang modern, yang
dibebani segudang tugas pekerjaan, menjadi tempat yang sangat indah untuk
berkengcrama dan melepas kepenatan.
4.
Lunch,
golf, dinner (LGD). “Lobi”
(istilah yang lazim dipakai untuk mengadakan pendekatan atau mempengaruhi
kebijakan orang lain dalam pengambilan keputusan) adalah hal yang sangat
penting bagi masyarakat modern dalam pengembangan usaha mmaupun karier mereka. Lunch,
golf dan Dinner, adalah sarana yang telah menjadi gaya hidup modern bagi
usaha lobi.
5.
Pernikahan
Agung. Orang modern
menempatkan pernikahan sebagai suatu momen kehidupan yang perlu dirayakan
besar-besaran. Pernikahan durayakan dengan cara yang mewah di gedung-gedung dan
ballroom hotel yang mewah pula.
6.
Wisuda. Jika wisuda hanya di lakukan bagi yang lulus serjana, kini wisuda
menjadi gaya hidup, yang digunakan untuk merayakan kelulusan pendidikan di
jenjang yang lebih rendah, tidak hanya untuk melepas lulusan SMA/SMK, melepas
lulusan Taman Kanak-kanak pun seakan wajib dilakukan seremoni wisuda.
7.
Gaya
hidup dengan teknologi Komunikasi. Teknologi
komunikasi mengalami perkembangan yang amat dahsyat dan turut membentuk gaya
hidup modern. Telopon Seluler (HP) membuat dunia terasa berada digengaman
tangan sehingga komunikasi dengan orang yang berjarak sangat jauh pun sangat
mudah.
C.
Ciri-ciri
Kehidupan Masyarakat Modern
1.
Netralitas
efektif
2.
Orientasi
diri
3.
Universalisme
4.
Prestasi
5.
Spesifikasi
Pelajaran 10
Pandangan Iman
Kristen Terhadap Gaya Hidup Modern
a.
Materialistis
Materialisme (Kata sifatnya : materialistis) adalah pandangan hidup
yang mencari dasar segala sesuatu, termasuk kehidupan manusai, di dalam alam
keadaan semata-mata dengan mengesampingkan segala sesuatu yang mengatasi indera.
Bagi penganut paham ini, segala aktivitas hidup mereka diarahkan pada harta
benda, uang dan benda-benda berharga serta mengesampingkan nilai kerohanian.
b.
Hedonistis
Hedonisme (Kata sifatnya :hedonistis)adalah pandangan hidup yang
menganggap bahwa kesenangan dan kenikmatan materi adalah tujuan utama hidup.
Bagi para penganut paham ini, bersenang-senang, pesta pora merupakan tujuan
hidup, entah itu menyenangkan bagi orang atau tidak.
c.
Individualistis
Individualistis (kata sifatnya : individualistis) adalah paham yang
mengangap manusia secara pribadi perlu diperhatikan. Paham ini juga berarti
paham yang menghendaki kebebasan berbuat dan menganut suatu kepercayaan bagi
setiap orang. Namun, paham ini juga berarti paham yang menganggap diri sendiri
lebih penting dari pada yang lain.
d.
Konsumerisme
Konsumerisme (Kata sifatnya :konsumeristis) adalah gaya hidup yang
suka menghabiskan waktu dan terutama uang untuk berbelanja secara berlebihan
(berfoya-foya), bukan hanya benda melainkan juga makanan dan kesenangan. Salah
satu indikasi berkembangnya gaya hidup ini dapat dilihat dari makin banyaknya
muncul pusat-pusat perbelanjaan yang mewah.
Pelajaran 11
Citra Pelajar
Kristen
Citra Kristen
berarti menyelidiki dang mengubah diri terus-menerus sehingga serupa dengan citra
Kristus. Kita juga menyebutnya sebagai reformasi diri. Melalui reformasi diri
ini diharapkan akan menjadi transformasi dunia sekitarnya. Hal yang sangat
mendasar di dalam menampilkan citra diri sebagai pengikut Kristus adalah
selarasnya anatara paham mengenai Yesus Kristus yang penuh kasih, rendah hati,
tulus, dengan pikiran, perkataan dan perbuatan.
Hidup Bersaksi
Hidup bersaksi
adalah hidup yang melalui pikiran, perkataan dan perbuatan memberitakan karya
Kristus yang sudah Mati karena dosa kita(1 Kor. 15:3-4). Mengepa kita harus
memberitakannya dalam Yesus Kristus (Injil)?
1.
Agar
dunia mengenal Allah dalam Yesus Kristus (Yoh 14:7)
2.
Yesus
mengamatkan kepada kita untuk memberitakan injil kabar kesukaan
3. Sebagai ucapan syukur kita atas karya keselamatan yang kita terima
dari Allah melalui Tuhan Yesus Kristus.
Alkitab memberikan
beberapa ciri dan sekaligus identitas gaya hidup bersaksi dari orang-orang
percaya antara lain:
a.
Kamu
adalah garam dunia (Mat 5:13-16)
b.
Kamu
adalah surat Kristus, yang ditulis oleh pelayanan kami, ditulis bukan dengan
tinta, tetapi dengan Roh dari Allah yang hidup (2 Kor 3:3)
c.
Kami
adalah kawan sekerja Allah (1 Kor. 3:9)
d.
Kamulah
ranting-rantingnya (Yoh. 15:5)
e.
Kamu
adalah terang dunia (Mat 5:14)
Berikut disampaikan
cara-cara yang dapat dipertimbangkan dalam pemberitaan injil:
1.
Tahap
pendekataan, kita berupaya untuk menunjukan perilaku, tutur kata yang sudah
menjadi gaya hidup kristiani.
2.
Jika
kedekatan dan keterbukaan sudah terbangun, maka kita bisa memulai menawarkan
percakapan tentang iman kita dan iman orang-orang yang kita anggap sebagai
panutan.
3.
Pada
tahap berikut, sduah saatnyya kita memasuki, pokok-pokok iman kita dan
bagaimana seharusnya hidup sebagai orang yang percaya kepadd Kristus.
4.
Membiarkan
orang yang kita dekati itu secara bebas menyatakan keputusannya.
5.
Bila
dia menyatakan keyakinannya atas keselamatan dalam Yesus Kristus
6.
Jika
rekan kita itu tidak memberi tanggapan, atau menolak untuk percaya, maka kita
tidak perlu kecewa atau berupaya untuk memaksanya.
Hidup Sederhana
Hidup sederhana
berarti hidup dengan seadanya, bersahaja, secukupnya, tidak berlebihan,
mislahnya, bila kita ingin makan sehat, tidak harus dengan lauk yang beraneka
ragam, sayur dan buah macam-macam pula; kita cukup makan dengan masing-masing
satu jenis lauk, sayur dan buah.
Kaum Puritan, yaitu
kelompok Kristen yang memperjuangkan kekudusan dengan hidup sederhana, sangat
menekankan apa yang disebut The Spirit of Contentment (mencukupka diri
dengan apa yang ada padanya). Menurut mereka itulah rahasia hidup bahagia, di
mana orang tidak menyiksa diri dengan berbagai keinginan, nafsu atau ambisi
yang mencelekakan.
Berbagi
Alkitab mengajarkan
bahwa mereka yang hidup berkelimpahan adalah mereka yang bermurah hati dengan
berbagi. Sebab, lebih berbahagia mereka yang memberi dari pada yang menerima
(Kis 20:35). Seluruh hidup Kristus adalah hidup yang memberi, bahkan Dia
memberikan yang paling berharga, yaitu nyawa-Nya sendiri bagi tebusan dosa
kita.
Pelajaran 12
Kebudayaan Dan
Hubungannya dengan Iman Kristen
Menurut E.B taylor
(seorang antopolog) kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengatahuan,
kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat dan kemampuan-kemampuan lain
serta kebiasaan-kebiasaan yang didapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
Menurut J. Verkuyl (seorang teolog) kebudayaan adalah pengerjaan (pengusahaan,
pengelolaan) kemungkinan-kemungkinan dalam alam ciptaan oleh manusia.
Ciri-ciri
kebudayaan adalah :
1.
Bersifat
historis. Manusia membuat sejarah yang bergerak dinamis dan maju, yang
diwariskan secara turun temurun
2.
Bersifat
geografis. Kebudayaan manusia tidak selalu berjalan seragam, ada yang
berkembang pesat dan ada yang lamban, dan ada pula yang mandeg yang nyaris
berhenti kemajuannya.
3.
Bersifat
perwujudan nilai-nilai tertentu. Didalam perjalanan kebudayaan, manusia selalu
berusaha melampaui (batas) keterbatasannya. Disinilah manusia terbentur pada
nilai, nilai byang mana, dan seberapa jauh nilai itu berkembang?
Ilmu Pengatahuan dan Teknologi serta Seni sebagai Bagian dari
Kebudayaan
Ilptek adalah bagian dari kebudayaan. Ilmu pengatahuan berhubungan
dengan dorongan manusia atas pengatahuan, pengenalan dan pemahaman. Teknologi
berhubungan dengan dorongan manusia atas kemampuan dan penguasaan dunia. Selain
itu ada di dalam diri manusia ada dorongan akan keindahan untuk melihat dan
mewujudkan apa yang dilihat, dirasakan dan dialami sebagai keiindahan.
Hubungan Iman Kristen dan Kebudayaan
Ada 5 macam sikap umat Kristen terhadap kebudayaan sebagaimana diungkapkan
oleh Dr.J.Verkuyl di dalam bukunya, Etika Kristen dan Kebudayaan.
1.
Antagonistis
atau oposisi
Sikap antagonistis atau oposisi (Menentang, menolak) tehadap
kebudayaan ilaha sikap yang melihat pertentangan yang tidak terdamaikan antara
agama Kristen dan kebudayaan. Hal ini dikarenakan gereja dan umat individu
kerab berkata kubudayaan: menghina Tuhan, menyembah berhala, dan merusak
kemanusiaan.
2.
Akomodasi
atau persetujuan
Kebalikan dari sikap antagonistis adalah mengakomodasi, menyutujui
atau menyesuaikan diri dengan kebudayaan yang ada.
3.
Dominasi
atau Sintesis
Ada juga sikap dominasi gereja terhadap kebudayaan, seperti yang
dengan jelas terlihat dalam gereja yang mendasari ajaran teologinya Thoma
Aquinas.
4.
Dualisme
atau Pengutuban
Yang dimaksudkan dengan sikap dualis/pengutuban (mendua) terhadap
kebudayaan ialah pendirian yang hendak memisahkan iman dari kebudayaan.
5.
Pengudusan
atau pentobatan
Sikap pengudusan adalah sikap yang tidak menolak, namun juga tidak
menerima, tetapi sikap keyakinan yang teguh bahwa kejatatuhan manusia kedalam
dosa tidak menghilangkan kasih Allah atas manusia. Allah menawarkan pengamppunan
dan kesumbuhan bagi manusia untuk bbertobat, melalui suatu kehidupan yang lebih
baik dengan mengalami transformasi kehidupan etika dan moral sesuai dengan
kehendak Allah.
Pelajaran 13
Pandangan Alkitab terhadap Kebudayaan
Kebudayaan dipandang dari sudut Alkitab dapat dilihat beberapa
aspek, antara lain :
1.
Tugas
manusia dan kebudayaan
Allah
mengangkat manusia sebagai mahkota ciptaan-Nya dan memberi mandat (kuasa)
kepadanya dan manusia harus mempertanggung jawabkannya kepad Dia. Mandat dan
kuasa yang diberikan-Nya dinyatakan dalam perkataan, “Tahklukanlah itu,
berkuasalah atas ikan-ikan dilaut dan burung-burung diudara dan atas segala
binatang yang merayap dibumi”(kej :28).
Tugas dan
tanggung jawab manusia yang diberikan Allah sangat penting dan mulia. Sejak
penciptaan, Allah senantiasa mengyatakan bahwa ciptaan-Nya itu “ sungguh baik
adanya”, sehingga ciptaan yang “serupa dan segambar” dengan Allah, hendaklah
tugas dan tanggung jawab itu dijalankan sesuai dengan tujuan penciptaan itu sendiri.
2.
Tujuan
Kebudayaan
Disamping tugas
yang mulia itu, Tuhan Allah juga memberikan tujuan kebudayaan harus dicapai
manusia. Tujuan ideal dari kebudayaan terlihat dalam ungkapan Pemazmur (Mzm.
150) yang menekankan bahwa tujuan manusia adalah untuk memuji Tuhan dengan
seruan “Pujilah Allah dalam tempat Kudus-Nya” dan usaha itu dicapai dengan
menggunakan hasil-hasil kebudayaan yang disebut nyanyian, tari-tarian, dan
dengan menggunakan berbagai alat musik.
Didalam
mencapai tujuan kebudayaan itu manusia harus senantiasa mendasarkan segala
upaya dan pemikirannya pada hukum kasih. Hukum kasih memiliki 2 dimensi byaitu
dimensi vertikal yang ditujukan untuk memuliakan Allah, dan dimensi horizontal
yang ditujukan untuk melayani sesama manusia.
3.
Dampak
Negatif dari Kebudayaan
Sejak manusia
jatuh kedalam dosa, sebagaimana digambarkan dalam Kitab Kejadian, kita melihat
betapa manusia dapat mengarahkan kebudayaan itu bukan untuk memuliakan Allah.
manusia dapat menciptakan kebudayaan untuk menjadikan hasil kebudayan sebagai berhala,
misalnya uang. Manusia menciptakan uang sebagai alat tukar dalam aketivitas
ekonomi manusia. Hal ini membuat ekonomi lebih berkembang, aktivitas jual beli
lebih dipermudah sehingga manusia dapat lebih sejathera. Akan tetapi, dalam
kenyataannya tidak sedikit orang yang menganggap uang adalah segalanya. Mereka
melakukan dan menghalalkan segala cara demi mendapatkan uang.
Rasul Paulus
berpesan kepada Timotius, “Karena Akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab
oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa
dirinya dengan berbagai-bagai duka”(1 Tim.6:10). Selanjutnya rsul Paulus juga
mengatakan, “Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang.
Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah,
mereka akan memberontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih,
tidak mempedulikan agama”(2 Tim. 3:2).
Selain sebagai
berhala, kebudayaan dan hasil-hasilnya dapat juga diarahkan untuk kesombongan
diri/ kelompok pencipta orang yang menguasai teknologinya. Teknologi nuklir
misalnya telah menjadi harapan sekaligus menjadi ancaman serius bagi
kelangsungan kehidupan manusia. Bagi negara-negara yang sudah memiliki dan
menguasai teknologi nuklir, hasil kebudayaan ini dapat dijadikan sebagai alasan
untuk menyombongkan diri terhadap negera-negara lain.
Pelajaran 14
Ilmu Pengatahuan Dan Teknologi (1)
Ilmu pengatahuan dan teknologi telah menjadi bagaikan pohon
raksasa, dia berakar, berbatang-bercabang-beranting; setiap cabang bertanbah
dengan cabang-cabang baru tentang gejala tertentu dijagat raya, semntarara
cabang-cabang telah menjadi lengkap.
Pengatahuan darikata dasar tahu, berkaitan dengan proses
mengatahui. Seperti mahkluk hidup lainnya, manusia ingin tahu dan mengeanl alam
semesta dan sekitarnya. Ia berusaha menyelami rahasia-rahasia alam : matahari
terbit disebelah timur dan terbenam disebelah barat?,mengapa bayi dilahirkan 9
bulan 10 hari? Dan sebagainya. Hal ini tanpa sadar manusia telah berhala
kepadanya. Oleh karena itu manusia haru sadar bahwa manusia merupakan ciptaan
Allah, karena itu 5idak boleh menyembah semua benda yang ada di sekitarnya.
Manusia Mengembangkan Pengatahuan
Setelah mengamati lingkungan hidupnya, langkah berikut yang
dilakukan manusia adalah mengembangkan ilmu pengatahuan. Inilah kuasa yang
diberikan Allah kepada manusia. Sehigga pada akhirnya manusia mengelelompok
bintang pada jenisnya; ada karnivora, herbivora dan sebagainya
Demikan manusia mengempulkan pengatahuanya melalui pengamatan atas dunia
sekitarnya. Namun, satu hal yang perlu kita perhatikan dan catat ialah
penjelasan Alkitab, bhwa pengatahuan manusia tidak lepas dari perenungan bahwa
semuanya itu sudah terlebih dahulu disediakan Allah untuknya.
Kesombongan Manusia
Dalama ungkapan bahasa Indonesia ada yang berbunyi, “bagikan padi ,
semakin berisi semakin merunduk”. Ungkapan ini hendak memperingatkan kita orang
yang semakin pandai itu mestinya makin merendahkan hati.
Kecenderungan manusia untuk menyombongkan diri digambarkan dalam
Alkitab Kejadian Lewat kisah pembangunan menara Babel. Mencari nama inilah yang
sering kali menjadi motivasi orang dalam melakukakan berbagai hal, termasuk
pula dalam mengembangkan ilmu pengatahuan dan hasilnya. Akibatnya,
kadang-kadang manusia mengembangkan ilmu pengatahuan dan produknya yang merusak
kehidupan, namun ia tidak peduli karena yang penting adalah mencari nama untuk
dirinya sendiri
Albert Einstein yang sering kali diesebut sebagai orang jenius
mengatakan bahwa kepandaiannya itu hanaya 10% kecerdasan, sisanya adalah hasil
kerja keras. Ini berarti untuk menjadi pandai tidak cukup hanya bermodal
kecerdasan saja. Tetapi orang menjadi hebat karena kerja keras.
Kepandaian dan Hikmat
Dalam bahasa latin ilmu pengatahuan disebut scientia. Dari
kata ini terbentuklah science dalam bahasa ingris atau sains dalam bahasa
indonesia. Kata ini digunakan untuk ilmu pengatahuuan seperti matematika ,
fiska dan lain-lain. Selain scientia bahasa latin mengeal kepandaian
lain yang di sebut sapientia. Berkaitan dengan hikmata atau
kebijaksanaan yang berkaitan dengan pengalaman hidup, kearifan yang diperoleh
dari pengalamannya yang semakin mendalam tentang makna hidupnya.
Awal Pengatahuan
Di abad ke-21 manusia ttelah mengembangkan ilmu pengatahuannya
dengan pesat. Di Athena dulu, demikian menurut legenda, seorang prajurit Athena
berlari kekota Mahraton yang jaraknya 42,195 Km untuk menyampaikan pesan
kemenangan negaranya melawan tentara Persia dalam pertempuran Mahraton. Sang
utusan, yang menurut sumber bernama Thersipus dri Erchius, berlari beberapa
jam. Setelah prajurit pembawa pesan kemenangan tentara Athena itu sampai
ditujuan, ia pun tewas kelelahan. Hal itu tidak perlu menjadi sekarang, karena
pesan dapat dengan murah, mudah, dan cepat dismapaaikan dari satu tempat ketempat
lain. Hal ini terjadi karena perkembangan teknologi komonikasi yang semakin
cepat.
Amsal 1:7 jelas mengatakan bahwa ilmu pengatahuan saja belum cukup.
Dengan pengatahuan manusia dapat mengembangkan nuklir yang dapat digunakan
dalam dunia kedokteran. Namun, teknologi yang sama ini dapat digunakan untuk
memusnahkan seluruh manusia. Sungguh mengerikan.
Pelajaran 15
Ilmu pengatahuan dan Teknologi (2)
Teknologi dan Perkembangannya
Sejarah peradaban manusia memperlihatkan kepada kita bahwa
perkembangan tekonlogi selaras dengan ilmu pengatahuan yang berkembang.
Perkembangan ilmu pengatahuan yang berkembang. Perkembangan ilmu pengatahuan
dua abad terakhir sangat menakjubkan.
Perkembangan teknologi banyak sekali menolong perluasan agama
Kristen. Ketika Gutenberg menemukan mesin cetak pada tahun 1450-an, ia pertama
kali mencetak Alkitab. Dengan mesin cetak ini Alkitab pertama-tama menyebar
dengan cepat di seluruh Eropa. Hal ini juga yang ikut menolong gerakan
reformasi yang dimpimpin oleh Martin Luther.
Perkembangan yang paling mencengangkan dan muthakir di masa kini
adalah antara lain tekonologi komputer dan komunikasi (termasuk didalamnya
penindraan jarak jauh) serta audio visual.
Didalam dunia farmasi dan kedokteran, perkembangan iptek juga tak
kalah pesat. Hasil-hasil-hasil
penelitian dibidang psikologi, yang dikombinasikan dengan bidang
farmasi, telah banyak menghasilkan obat-obatan untuk mengubah emosi dan
perilaku manusia.
Dengan tekonologi rekayasa genetik telah dapat “diciptakan” hewan
baru, yang sama persisis dengan hewan yaang ada sebelumnya: kesamaannya bukan
hanya sekedar warna dan bentuk, melainkan sungguh-sungguh sama dalam semua
aspek (Kloning).
Alat-alat pengindra atau pencitraan organ-organ tubuh dalam gambar
3 dimensi telah berkembang pesat, bahkan dapat mencitrakan saraf-saraf yang
ukurannya lebih kecil dari rambut manusia (misalanya ultrasonogravi ataau USG,
magnetic resonance images atau MRI, dan lain sebagainya)
Penyalahgunaan Teknologi
Sejak awal manusia berupaya untuk mengalih pengatahuan dan
menciptakan teknologi demi meningkatkan mutu kehidupan dan kesejahteraannya.
Dalam semua kemajuan iptek yang telah disebutkan ternyata ada juga yang
memanfaatkannya justru untuk hal-hal yang merusak dan menghancurkan manusia itu
sendiri; tidak lagi menolong dan membantu kesejahteraan manusia. Perkembangan
iptek selalu saja dibarengi oleh perkembangan penyalahgunaan iptek.
Penyalahgunaan itu jelas bertujuan untuk kepentingan-kepentingan yang bersifat
egoistis, yang berpusat pada kepentingan diri sendiri baik sebagai pribadi
mauapun kelompok.
Semula Einstein berlelah menemukan teori relatifitas bukan untuk
menghancurkan kemanusiaan, melainkanjustru untuk menemukan rahasia fungsi
atom-atom guna ilmu pengatahuan itu sendiri dan kemanusiaan. Akan tetapi teori
justru digunakan oleh orang-orang untuk membuat senjata pemusna, yaitu bom atom
atau bom nuklir.
Hal serupa terjadi pula didunia audio visual. Dengan teknologi Cibernet
(gabungan teknologi komputer dan komunikasi),
ide ini digunakan untuk mencuri informasi orang lain. Cibercrime atau
kejahatan yang dilakukan lewat internet kini semakin meluas.
Kemajuan teknologi biomedis, biokimia, genetik, menghasilkan
manfaat yang luar biasa untuk manusia. Pada tahun 1970-an manusia berhasil
melakukan transplantasi atau pemindahan jantung yang diambil dari orang yang
baru meninggal dunia, lalu ditanmkan ke penderita yang jantungnya sudah rusak
parah. Kini para ilmuan juga telah berhasil melakukan transplantasi sel punca,
yaitu sel pertama yang belum membelah diri untuk kemudian menjadi manusia. Hal-hal diatas dapat menimbulkan perdebatan
disekitar bioetika atau etika dibiidang kedokteran.
Deklerasi Oxford
Pada tahun 1990 di Oxford Inggris berkumpul lebih dari 100 teolog,
ekonom, pakar etika dan pembangunan, pememimpin gereja dan pengusaha dari
berbagai penjuru dunia. Mereka membicarakan sikap Kristen terhadap perkembangan
teknologi didunia. Pernyataan mereka menyebutkan antara lain bahwa melalui
seluruh aspek kehidupan, kematian, kebangkitan dan kenaikannya, Yesus kristus
telah mempersatukan kita menjadi satu umat. Mereka juga mengakui bahwa
pencarian akan kebenaran adalah upaya bersama dan individual. Kita semua ingin
memahami relevansi Kristus dengan maslah-maslah besar yang dihadapi umat
manusia secara bersama-sama “Dengan segala orang kudus”(efesus 3:18).
Tentang teknologi, deklerasi Oxford menyatakan :
1.
Teknologi
mencerminkan paradogs dasar dari keberdosaan dan kebaikan sifat manusia. Banyak
masalah ekologi dimasa kini terjadi karena penyalah gunaan teknologi secara
besar-besaran setelah dimulainya industri realisasi.
2.
Apa
yang secara teknologis tidak dengan sendirinya secara moral dibolehkan
Empet kriteria yang diambil dari iman Kristen yang dapat menolong
kita mengevaluasi perkembangan dan penggunaan teknologi. Pertama: teknologi
tidak boleh menghancurkan keluarga atau komunitas, atau berfungsi sebagai alat
dominasi sosial. Kedua : Manusia yang diciptakan dalam gambar Allah tidak boleh
sekedar menjadi pelengkap mesin. Ketiga: sebagai manusia yang bertanggung jawab
kepada Allah Kita tidak boleh membiarkan teknologi merusakan ciptaan. Keempat :
kita tidak boleh mebiarkan kemajuan-kemajuan teknologi menjadi objek (sasaran)
ibadah kita yang keliru, atau membujuk kita untuk meninggalkan ketergantungan
kita terhadap Allah.
Pelajaran 16
Ilmu Pengatahuan dan Teknologi Dan Keadilan
Deklarasi Oxford
Deklarasi
Oxford menyerukan tanggung jawab manusia terhadap alam sementara ia
mengembangkan ilmu pengetahuan dan taknologinya. Pertemuan oxford juga
menyerukan dipraktikkannya kehidupan yang
bertanggung jawab dan berkeadilan terhadap sesama manusia. Pertemuan
Oxford menyatakan: “Bersama-sama kami mengakui bahwa Allah sang penguasa atas
kehidupan ini, dalam cinta kasihnya menciptakan sebuah dunia yang sempurna untuk
manusia yang diciptakan untuk hidup dalam persekutuan bersama Allah. Meskipun
tugas utama kita ialah menghormati dan memuliakan Allah, kita telah
memberontak terhadap Allah, jatuh dari
hubungan kita sebelumnya yang harmonis dengan Allah, dan menghadirkan kejahatan
atas diri kita sendiri dan dunia
miliki Allah . tetapi Allah tidak
meningggalkaan ciptaanNya. Tindakan sentral
Allah yang menebus dalam bentuk ciptaan yang baru tampak dalam kematian, kebangkitan, dan
pemerintahan Yesus Kristus dalam kemuliaanNya, sebagai anak Allah, dan dalam
pengutusan Roh Kudus.
Keadilan
berakar dalam sifat Allah. “Sebab Tuhan adalah adil dan Ia mengasihi keadilan”
(Mazmur 11:7). Keadilan mengungkapkan tindakan Allah untuk memulihkan
pemeliharaan Allah bagi mereka yang hak-haknya telah dicabut dan menghukum
mereka yang telah melangggar tolak ukur Allah”. Singkatnya apa yang diungkapkan
dalam penyataan diatas ialah bahwa manusia telah jatuh kedalam dosa, sehingga
tindakannya dilumuri dosa. Dalam
kasihnya Allah telah berusaha memulihkan ciptaanNya dan menuntut kita
berlaku adil atas sesama kita. Dengan
berlaku adil maka kita menegakkan tolok ukur dan kehendak Allah di dalam
seluruh kehidupan kita baik sebagai pribadi
maupun sebagai anggota masyarakat. Cara kita memperlakukan orang dengan
adil dalam kehidupan kita ialah dengan
mempperlakukan orang lain sebagai manusia,sama seperti kita memperlakukan diri
kita sendiri. dalam Matius 22:39, Tuhan
Yesus berkata “ Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri”.
Oleh
karena itu deklarasi oxford juga menyatakan bahwa teknologi dan ekonomi harus
memperhatikan hak-hak setiap orang yang bekerja untuk menerima upahnya yang
layak dan mencukupi bagi kehidupannya serta memperoleh kesempatan
untuk beristrahat dan memulihkan tenaganya. Deklarasi Oxford menyatakan:”hak
untuk memperoleh nafka adalah hak yang positif atau hak yang memberikan
kehidupan” . Diberbagai bagian dunia kita banyak orang merasakan bahwa
kehidupan hanyalah berarti kerja dan tidak ada kesempatan untuk bermain. Sebaliknya
begitu banyak orang yang menganggur dan karena itu hanya berleha-leh, jutaan
orang termaksud anak-anak seringkali dipaksa bekerja melampaui batas
semata-mata untuk memnuhi kebutuhan mereka sekedar untuk bertahan hidup.
Sementara itu khususnya dinegara-negara ekonomi yang sudah maju, banyak orang
bekerja secara berlebihan untuk memenuhi keinginan mereka akan status.
“halaman-halaman
pertama dalam Alkitab mengatakan kepada kita bahwa Allah bekerja setelah
menciptakan seluruh Alam (Kej 2:2-3). Rangkaian kerja dan istrahat yang kita
lihat didalam aktifitas Allah adalah pola untuk kita manusia. Artinya perintah
sabt ini menginterupsi kerja dengan masa-masa instrahat yang teratur, sehinggga
membebaskan manusia dari perbudakan kepada kerja. Sabat menegakkan pagar
disekitar aktivitas produktif manusia dan berguna untuk melindungi manusia
maupun ciptaan-ciptaan non manusia. Karena itu manusia mempunyai hak dan
kewajiban untuk beristrahat.
Kerja, Teknologi, dan Istrahat
Perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi telah membantu manusia untuk meningkatkan taraf
hidupnya. Banyak hal yang menjadi jauh lebih muda dilakukan. Banyak barang yang
dapat dihasilkan dengan segera karena sifat produksi pabrik yang massal. Namun
pada saat yang sama kita melihat merrajalelahnya prakte-praktek eksploitasi
tenaga manusia. Seringkali buruh diiwajibkan bekerja melampaui batas-batas
waktu yang telah ditetapkan oleh pemerintah lewat undang-undang tenaga kerja.
Cara kerja seperti ini berisiko besar karena daya tahan tubuhnya dan ddaya
konsentrasi dalam pekerjaannyapun menjadi makin berkurang. Itulah sebabnya kita
sering mendengar laporan-laporan berita tentang kecelakaan ditempat kerja.
Pengalaman kelelahan yang diakibatkan karena terlalu banyak bekerja dan tidak
cukup istrahat ini tidak hanya dialami oleh para buruh kasar. Orang-prang yang
bekerja dikantor dengan tututan yang berat dan suasana yang menekanpun bisa
sangat menderita dan bahkan mati mendadak.
Dijepang
ada istilah “karoshi” yaitu sebuah fenomena kematian mendadak yang dialami oleh
orang-orang yang terlalu banyak bekerja. Dalam imamat 19:13 dikatakan:
“janganlah engkau memeras sesamamu manusia dan janganlah engkau merampas:
janganlah engkau tahan upah seorang pekerja harian sampai besok harinya”.
Disini dikatakan seorang pemilik usaha tidak boleh melalaikan kewajibannya
untuk membayar upah seorang pekerja. Itu berarti majikan tidak boleh menahan
hak yang sehharrusnya diperoleh si pekerja untuk pekerjaan yang telah
dilakukannya. Hal ini tidak hanya menyangkut dengan larangan untu menahan upah
tetapi lebih dari itu pengusaha juga diharuskan memberikan istrahat yang cukup
kepada pegawai, buruh, karyawan. Hukum sabat
pada dasarnya ialah sebuah upaya untuk memanusiakan manusia
danmenghargai seluruh alam ini beserta isinya. Sekarang dengan di berlakukannya
lima atau enam hari kerja selama seminggu, kita dapat melihat bagaimana hukum
sabat ternyata diberlakukan di seluruh muka bumi.
Deklarasi
Oxford menyatakan: “diskriminasi di tempat kerja terus menerus menindas orang,
khususnya perempuan dan kelompok-kelompok marjinal. Karena ras dan gendar
(jenis kelamin), orang sering kali didorong ke bidang-bidang pekerjaan yang
sempit, yang sering kali di gaji rendah, tidak banyak memberikan status atau
jaminan keamanan, dan tidak banyak kesempatan promosi dan tunjangan. Perempuan,
laki-laki dan manusia dari segala ras sama di mata Allah, dan karenanya, harus
diakui dan diperlakukan dengan keadilan dan martabat yang setara dalam
kehidupan sosial dan ekonomi.
Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Keadilan
Ilmu pengetahuan adalah harta yang
sangat berharga. Sebuah bangsa bisa maju apabila raknyatnya memiliki ilmu pengetahuan
yang tinggi. Sebuah perusahaan industri maju apabila perusahaan itu memiliki
pengetahuan dan teknologi yang canggih dan dapat mengalahkan
perusahaan-perusahaan yang lain. Itulah sebabnya pengintaian teknologi acapkali
dilakukan perusahaan-perusahaan yang bertindak curang, yang berusaha mencuri
rahasia yang dimiliki lawannya.
Di
masa kini, hal intelektual menjadi topik yang sangat penting di dunia industri.
Banyak perusahaan besar yang merasa dirugikan ketika produk-produk mereka
dibajak. Contohnnya: buku, film dalam bentuk VCD dan DVD, program-program
komputer dan lain-lain. Perusahaan-perusahaan itu merasa bahwa kerja keras
mereka harus dihargai dan dilindungi dari tindakan pencurian dan pembajakan
seperti itu. Itulah sebabnya banyak negara didunia bersepakat untuk melindungi
hak-hak intelektual para pencipta di negara masing-masing. Hal ini diharapkan
juga mendorong para penciptanya untuk terus mengembangkan produk mereka lewat insentif atau keuntungan yang mereka
peroleh.
Disini deklarasi Oxford menyatakan:
“keadilan menuntut kondisi-kondisi yang memungkinkan setiap orang
berpartisipasi ditengah masyarakat dalam cara yang sesuai dengan martabat
manusia. Tindakan-tindakan perbaikan dengan dan atas nama orang miskin adalah
tindakan keadilan yang perlu. Ini berarti setiap individu, keluarga, gereja,
dan pemerintah harus ikut bertanggung jawab.
Misi pak..
BalasHapussaya mau nnya nih.
apakah bapak mempunyai lksnya pak? kalau punya saya boleh minta soal bab 13 sama bab 14 gk pak?
Terima kasih
Trimah kasih sudah membagikannya
BalasHapus